clock

Kamis, 05 April 2012

Pohon Natal Yang Bersinar Di Dalam Gelap

Pohon Natal Yang Bersinar Di Dalam Gelap  !

Pohon Natal yang bercahaya cantik merupakan salah satu kegembiraan di musim liburan Natal. Tetapi lampu yang terbakar serta kabel yang kusut dapat mengurangi keindahan hiasan pohon itu. Pada bulan Nov 1999, para lulusan dari Univesitas Hertfordshire di Inggris telah menemukan sebuah cara untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka telah merancang sebuah pohon cemara jenis Douglas (Douglas spruce) secara genetika yang menghasilkan cahayanya sendiri. Katy Presland, salah seorang dari peneliti ini berkata, "Kita bicara tentang pohon Natal yang bercahaya hijau yang bersinar di dalam gelap dan menghasilkan cahaya yang dapat terlihat di siang hari"
Pohon ini memerlukan 2 bahan genetik untuk menghasilkan cahaya: satu untuk enzim luciferase, yang ditemukan di dalam kunang-kunang, dan satu untuk sebuah zat yang disebut protein cahaya hijau(fluorescent), ditemukan di dalam ubur-ubur. Kedua bahan genetik ini ditanamkan pada bakteri yang tidak berbahaya, dan lalu diletakkan pada tanaman yang baru tumbuh. Pembuatan cahaya ini juga melibatkan sebuah persenyawaan yang disebut luciferin, yang dapat dicampur ke dalam pupuk khusus yang tersedia dengan pohonnya.
Luciferase adalah katalis di dalam reaksi kimia yang melibatkan luciferin and oksigen. Seperti dengan semua enzim, luciferase mempercepat reaksi tanpa dirinya ikut berubah dalam reaksi tersebut. Di dalam reaksi, luciferin teroksidasi, yaitu, ia kehilangan sebuah elektron dan molekul-molekulnya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Dan ketika molekul-molekul yang penuh energi ini kembali ke tingkat enegi yang lebih rendah, yaitu dalam keadaannya yang lebih stabil, molekul-molekul ini melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Cahaya yang dihasilkan dalam reaksi ini maka menggerakkan molekul-molekul GFP, menyebabkan molekul-molekul GFP memancarkan sebuah cahaya hijau yang memberikan cahaya pada pohon tersebut. Para ilmuwan juga telah menemukan protein cahaya (fluorescent) merah dan biru, menimbulkan kemungkinan adanya sebuah pohon dengan beraneka ragam cahaya.
Sejauh ini, pohon ini hanya ada di atas kertas, tetapi teknologi ini sudah terbukti; para ilmuwan sudah menggunakan GPF untuk menghasilkan tikus, kentang dan kain sutra yang bercahaya. Menurut Presland, biaya merupakan rintangan utama untuk membuat pohon bercahaya ini. Paling tidak untuk permulaan, sebuah pohon memerlukan biaya sebesar 350 dolar US, lebih besar dari kebanyakan orang mau membelanjakan uangnya. Tetapi siapa tahu….jika ide ini berlanjut, maka lirik lagu Rudolph The Red Nose Reindeer yang berkata "you could even say it glows" (Anda dapat berkata bahwa rusa kutub bercahaya) akan mengacu lebih dari hanya hidung Rudolph.
(diterjemahkan oleh Shirley Deborah)


Sumber  !

Tidak ada komentar: